Health

India Perketat Aturan COVID Imbas Melonjaknya Kasus Di China

Pakar Optimis India Lolos Pandemi COVID

Kabari99-India meningkatkan menyiapkan sistem dan pengawasan kesehatannya dalam menghadapi kemungkinan lonjakan kasus COVID-19, karena adanya lonjakan kasus di China.

Pemerintah telah mewajibkan wisatawan dari China, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong dan Thailand untuk menunjukkan hasil tes negatif COVID-19. Dan memerintahkan tes acak terhadap dua persen penumpang penerbangan internasional ke India.

Kementerian kesehatan telah meminta negara bagian di India untuk memastikan rumah sakit mereka siap menangani kemungkinan lonjakan kasus. Rumah Sakit harus melengkapi pasokan oksigen dan ventilator dalam jumlah cukup.

Para pejabat India mengatakan akan meningkatkan sekuensi genom yang memungkinkannya untuk mendeteksi jenis baru virus.

Baca Juga: Satu Juta Kasus Covid di Cina, 5000 Orang Meninggal Setiap Hari

India melonggrakan pemakaian masker tahun ini, dan belum menerapkan kembali kewajiban mengenakan masker.

Namun pekan lalu Perdana Mentri India, Narendra Modi mendesak masyarakat untuk kembali ke perilaku sesuai aturan COVID sebelumnya dan mengenakan masker. Pihak berwenang juga meminta mereka yang belum vaksin agar segera melakukannya.

Gelombang pandemi melanda India tiga kali, yang paling mematikan terjadi pada musim panas 2021. Sewaktu negara itu bergulat dengan kelangkaan parah tempat tidur dan oksigen di rumah sakit dan melaporkan puluhan ribu kematian.

Pakar Optimis India Lolos Gelombang Pandemi COVID

Namun walau dengan adanya hal itu para pakar optimistis bahwa dengan sebagian besar populasinya telah mwnweim vaksinasi. India yang melaporkan jumlah infeksi terbanyak kedua di dunia, mungkin dapat lolos dari gelombang pandemi mematikan lainnya.

Dalam beberapa bulan ini, India telah melaporkan jumlah infeksi terendah sejak pandemi dimulai. Negara ini sekarang mencatat 3.500 kasus.

Srinath Reddy mengatakan kepada Public Health Foundation of India, bahwa gelombang bear kemungkinan besar tidak akan terjadi.

“India memiliki cukup banyak imunitas baik dari keterpaparan pada sebagian besar populasi terhadap virus dan tingginya tingkat Imunisasi,” ujarnnya

Dia juga melanjutkan bahwa lebih dari 90 persen orang dewasa telah divaksinasi dengan dua dosis. Dan lebih dari 50 persen orang dewasa telah mendapatkan vaksin booster.

Baca Juga: Mahfud MD Berdialog Dengan PBNU Dan Kiai Se-Jatim

“Jadi seandainya pun kasus meningkat, kemungkinan gelombang parah yang menyebabkan rawat inap dan kematian kemungkinan besar tidak terjadi.” Pungkasnya, mengukutip dari voaindonesia.com,

Namun ada kekhawatiran muncul menyusul lonjakan kasus COVID di China sejak negara itu melonggarkan kebijakan nol-COVID-nya bulan ini.

Media setempat melaporkan hari Kamis, mengutip para pejabat kementerian kesehatan yang mengatakan bahwa India mungkin mengalami lonjakan kasus selama bulan depan. Mereka menunjukkan pada tren bahwa India dilanda wabah sekitar 30 hingga 35 hari setelah wabah terjadi di Asia Timur.

Namun demikian, para pakar kesehatan berharap India tidak lagi rentan terhadap virus seperti ketika pandemi dimulai pada tahun 2020.

 

Kabari99Yogyakarta

last post

Back to top button