CultureLifestyleWorld

Bagaimana Samurai Jepang pada Zaman Dahulu?

Kehidupan Sehari-hari orang jepang

Kabari99-Samurai adalah kesatria atau pasukan elite militer pada zaman feodalisme di Jepang. Golongan ini muncul sebagai prajurit militan saat Jepang mulai dikuasai oleh pemimpin yang dikenal sebagai shogun. Selama Jepang diperintah oleh keshogunan (abad ke-12 hingga abad ke-19), samurai menjadi kekuatan militer bagi shogun dan daimyo (pimpinan daerah).

Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyasu, adalah 3 tokoh samurai yang terkenal sebagai sosok pemersatu Jepang. Selain mereka, masih banyak samurai legendaris hebat lainnya dalam sejarah Jepang, seperti Miyamoto Musashi dan Tomoe Gozen, seorang samurai wanita Jepang yang sangat tangguh. Samurai adalah elemen kunci dari budaya dan sejarah Jepang. Samurai tidak hanya menggambarkan sosok prajurit Jepang kuno, tetapi juga sebuah kasta sosial.

Di Jepang, kelas samurai muncul pada abad ke-12 dan berlangsung hingga 1870-an. Samurai adalah kasta turun-temurun yang memegang banyak kekuatan politik dan militer, serta budaya unik yang mengikuti kode bela diri bushido, yaitu mencakup kesetiaan yang teguh dan tak kenal rasa sakit. Kasta samurai dihapuskan oleh Revolusi Meiji, tetapi pengaruh mereka tidak berkurang. Banyak samurai pindah ke peran bisnis atau profesional, sementara pengaruh budaya mereka terhadap Jepang masih sangat besar. Ketenaran mereka telah berlangsung berabad-abad

 

 

 

 

 

Baca Juga : TikTok: Girl Dinner

Kehidupan Samurai Jepang

Dalam Hagakure disebutkan, seorang samurai diharuskan bangun, mandi, menata rambutnya setiap hari. Semua aktivitas itu dimulai sejak jam 4 pagi. Apabila tidak bertempur, apa yang dilakukan oleh para samurai Kekaisaran Jepang sehari-hari? Samurai makan pagi saat matahari terbit dan istirahat saat hari gelap. Yamamoto Tsunetomo, penulis Hagakure, menyatakan bahwa seorang samurai bekerja hingga usia 40 tahun. Mereka mulai menetap atau pensiun di usia 50 tahun.

Sehari-hari, samurai bekerja di kastil daimyo atau di perkebunan. Biasanya makanan yang disantap para prajurit samurai itu sederhana saja. Misalnya nasi, kedelai, ikan, sayuran, rumput laut, dan buah-buahan. Pasokan protein utama mereka berasal dari makanan laut.

Pada masa damai di Kekaisaran Jepang, samurai senang berburu bebek, babi hutan, atau rusa. Mereka tidak hanya menghabiskan waktunya dengan menggunakan baju zirah, tetapi juga mencintai seni. Samurai menyukai kaligrafi, puisi, dan bahkan merangkai bunga. Mereka juga suka melakukan permainan shogi atau go.

 

 

 

 

 

Tokoh Terkenal Samurai Jepang

Tomoe Gozen-Salah satu dari sedikit samurai wanita, Tomoe Gozen dianggap sebagai samurai yang sangat cantik. Selain itu, keahliannya dalam menggunakan senjata dan menunggang kuda, sama terkenalnya dengan kecantikannya. Gozen adalah putri Nakahara Kanet, seorang pendukung Minamoto no Yoshinaka, dan dia mewarisi kesetiaan keluarganya. Dia melayaninya di Perang Genpai, memimpin 300 samurai melawan 2.000 prajurit klan Taira dan menang. Kehidupan Tomoe adalah legenda. Dia memenggal Honda no Morishige dari Musashi dan membunuh samurai Uchida Ieyoshi. Setelah prestasinya itu, dia dianggap sebagai jenderal pertama Jepang.

Baca Juga : Tips dan Trik Berlibur Murah

Minamoto no Yoshitsune-Lahir pada tahun 1159, Yoshitsune bertempur dalam Perang Genpei, membantu saudara tirinya mengkonsolidasikan kekuatan dan menjadi salah satu samurai paling terkenal dalam sejarah Jepang. Sejak usia dini, ia berhadapan dengan banyak bahaya, seperti dalam Pemberontakan Heiji pada 1160, di mana ia diambang kematian. Ia mendapatkan perawatan biksu di Kuil Kurama pada usia 10 tahun, tapi ia tidak melanjutkan hidup sebagai para biarawan.

 

 

 

 

 

Ia ikut dengan Fujiwara no Hidehira, seorang pedagang emas yang mengenal ayahnya, seorang penguasa klan yang kuat, yang saat itu datang ke perawatan.

Yoshitsune berkembang menjadi samurai yang terampil dan mengambil bagian sebagai pasukan yang melawan klan Taira.

Yoshitsune jatuh dari dukungan politik ketika saudaranya Yoritomo merencanakan untuk mengakhiri kekuasaannya yang semakin besar dan memaksanya untuk melarikan diri ke Kyoto. Dia berhasil menyelamatkan diri dengan bantuan Fujiwara no Yasuhira, putra pelindung masa kecilnya, Fujiwara no Hidehira. Namun, dengan tekanan dari Yoritomo, dia mengepung kediaman Yoshitsune, mengalahkan para pengikutnya, dan memaksanya untuk bunuh diri.

 

 

 

 

 

 

Dan itulah kedua samurai jepang yang ada di masa kuno yang sangat begitu terkenal pada masanya jika di sebutkan ada sebanyak 14 samurai jepang pada masanya.

Pelatihan samurai di Kekaisaran Jepang

Dikutip dari National Geographic, samurai dilatih untuk teknik pedang atau kenjutsu tertentu. Pada masa perang di zaman Kekaisaran Jepang, sekolah ilmu pedang berkembang. Mereka diajari oleh para ahli yang disebut sensei atau guru. Seorang sensei abad ke-17 mengatakan bahwa samurai harus rajin berlatih teknik pedang setiap hari dengan menggunakan pedang kayu. Samurai harus mengembangkan haragei atau konsentrasi mental dan harus fokus pada ki, energi kehidupan.

Bokuto adalah pedang kayu yang mirip dengan pedang asli. Jenis pedang tiruan lainnya adalah habiki atau pedang tak bermata. Pada abad ke-16, shinai yang terbuat dari bambu yang diikat menjadi satu juga digunakan untuk latihan.

 

 

 

 

 

Penampilan Samurai

Samurai diharapkan menjadi panutan bagi kelas bawah dengan penampilan mereka. Ketika tidak mengenakan baju zirahnya, samurai mengenakan pakaian tradisional yang bagus. Tugas formal mengharuskan dia memakai kamishimo, kombinasi jaket formal atau haori dan hakama (celana panjang). Sementara untuk pakaian informal, kobakama atau celana pendek bisa dikenakan oleh samurai. Ketika hanya samurai saja yang bisa membawa pedang ke dalam kekaisaran Jepang Di masa lalu, kelas samurai adalah kelas tertinggi. Ada suatu masa di mana hanya samurai saja yang bisa membawa pedang.

Oda Nobunaga dan Toyotomi Hideyoshi adalah pemersatu pertama Jepang. Saingan Nobunaga adalah para petani dan tentara samurai kelas rendah dari Ikko-ikki. Oleh karena itu, dia menganjurkan aturan untuk melucuti senjata penduduk pedesaan Ikko-ikki. Kebijakan ini berlaku lebih lanjut dalam memisahkan kelas samurai dan kelas petani selama tahun 1588.

 

 

 

 

 

Baca Juga : Inovasi Emirat Grup Maskapai Memperkenalkan Pusat Pengembangan Untuk Hologram 3D, AI,

Toyotomi menyadari bahwa alasan utama mengapa penduduk pedesaan Ikko-ikki menantang aturan samurai. Salah satunya adalah tersedianya persediaan gudang senjata. Sebagai upaya pencegahan terjadinya pemberontakan, Toyotomi mengeluarkan dekrit Perburuan Pedang tahun 1587 di Kekaisaran Jepang. Inti dari dekrit itu adalah hanya samurai saja yang boleh membawa pedang. Petani diwajibkan untuk menyerahkan pedangnya kepada pemerintah. Pasukan Toyotomi Hideyoshi memasuki desa, kuil, dan kuil untuk menyita semua persenjataan. Jenis senjata yang dibebaskan adalah tombak, senapan, dan pedang.

Kabari99-Diwani-Yogyakarta

last post

Back to top button