IndonesiaInternational newsPolitical

Kata indonesia perwakilan Taliban mengunjungi secara informal

Pemerintah Taliban Afghanistan melakukan perjalanan ke Indonesia

Kabari99-Perwakilan dari pemerintah Taliban Afghanistan melakukan perjalanan ke Indonesia awal bulan ini dalam kunjungan tidak resmi, kata kementerian luar negeri di Jakarta Selasa,

meskipun Kabul mengatakan mereka mengadakan pertemuan dengan politisi di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia itu.

 

 

 

 

 

 

Baca juga:Pressing to go down the road to success
Pemerintahan Taliban yang merebut kembali kekuasaan pada Agustus 2021 sedang mencoba untuk menopang pengakuan kekuasaannya di seluruh dunia Islam,

termasuk mendekati Indonesia untuk meningkatkan hubungan politik dan ekonomi.’

 

 

 

 

 

 

Baca juga:The UK will run the highest interest bills in the developed world

Tetapi Indonesia belum mengakui legitimasi pemerintah Taliban Afghanistan

sejak melanjutkan pemerintahannya dua dekade setelah pasukan pimpinan AS menggulingkan rezim mereka.
“Setahu saya, mereka berada di Jakarta secara informal untuk urusan internal dengan misi Afghanistan di sini,

” kata juru bicara kementerian luar negeri Indonesia Teuku Faizasyah kepada AFP.

 

 

 

 

 

Dia mengatakan kunjungan itu tidak dapat digambarkan sebagai delegasi karena itu dapat menyiratkan “semacam formalitas.”

Tetapi wakil juru bicara kementerian luar negeri Afghanistan Hafiz Zia Ahmad tweeted pada 14 Juli bahwa salah satu diplomat top pemerintah memimpin,

 

 

 

 

 

 

Baca juga:For tech users, change is good

“delegasi” ke Indonesia.

“Delegasi mengadakan pertemuan dan diskusi yang bermanfaat dengan beberapa cendekiawan, politisi, dan pengusaha di Indonesia untuk memperkuat hubungan politik dan ekonomi bilateral,” tulisnya.

Pejabat itu tidak mengungkapkan politisi Indonesia mana yang bertemu dengan delegasi Afghanistan.

Tetapi wakil juru bicara kementerian luar negeri Afghanistan Hafiz Zia Ahmad mentweet pada 14 Juli bahwa salah satu diplomat top pemerintah memimpin “delegasi” ke Indonesia.

 

 

 

 

 

 

Baca juga:Benefits of Cannabidiol (CBD) Oil, What is CBD Oil?
“Delegasi mengadakan pertemuan dan diskusi yang bermanfaat dengan beberapa cendekiawan, politisi,

dan pengusaha di Indonesia untuk memperkuat hubungan politik dan ekonomi bilateral,” tulisnya.

Pejabat itu tidak mengungkapkan politisi Indonesia mana yang bertemu dengan delegasi Afghanistan.

Tetapi wakil juru bicara kementerian luar negeri Afghanistan Hafiz Zia Ahmad mentweet pada 14 Juli bahwa salah satu diplomat top pemerintah memimpin “delegasi” ke Indonesia.

 

Baca juga:Penjara Rahasia El Salvador

“Delegasi mengadakan pertemuan dan diskusi

yang bermanfaat dengan beberapa cendekiawan, politisi, dan pengusaha di Indonesia untuk memperkuat hubungan politik dan ekonomi bilateral,” tulisnya.
Pejabat itu tidak mengungkapkan politisi Indonesia mana yang bertemu dengan delegasi Afghanistan.

Faizasyah mengatakan tidak ada pertemuan resmi antara pejabat pemerintah Afghanistan dan Indonesia.

 

 

 

 

 

Hubungan antara kedua negara mayoritas Muslim ini telah lama didasarkan pada solidaritas agama dan pada tahun 2018 Presiden Joko Widodo mengunjungi mitranya dari Afghanistan Ashraf Ghani,

 

 

 

 

 

 

pemimpin yang melarikan diri ketika Taliban menguasai Kabul.
Ahmad dalam cuitannya mengatakan perwakilan Afghanistan juga bertemu dengan diplomat dari Sri Lanka,

Bangladesh dan Singapura selama berada di ibu kota Indonesia.

Pemerintah Taliban tidak diakui secara resmi oleh negara atau badan dunia mana pun,

 

 

 

 

 

 

Baca juga:RBI Governor meets World Bank President during G20 meeting

Dan hanya segelintir negara yang hadir di Afghanistan.

Jakarta membuka kembali kedutaannya di Kabul tahun lalu setelah ditutup setelah pengambilalihan oleh Taliban.
Dalam beberapa bulan terakhir,

 

 

 

 

 

otoritas Taliban telah menutup salon kecantikan wanita dan melakukan setidaknya dua eksekusi publik saat mereka menerapkan sepenuhnya semua aspek interpretasi mereka terhadap hukum syariah.

 

 

 

 

 

 

Sebuah laporan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB bulan lalu oleh pelapor khusus Afghanistan Richard Bennett mengatakan bahwa penguasa negara itu mungkin

 

 

 

 

 

 

“bertanggung jawab atas apartheid gender,” memperburuk penderitaan perempuan dan anak perempuan di bawah versi hukumnya yang keras.

Baca juga:NASA Transports Mock Asteroid Sample

Kabari99-Diwani-Yogyakarta

last post

Back to top button