Health

Benarkah Vaksin Covid-19 Memicu Peradangan Pada Jantung?

Kabari99-Meskipun vaksin Covid-19 telah menyelamatkan banyak nyawa. Namun, terdapat laporan mengenai efek samping serius. Dapat memicu peradangan pada jantung setelah vaksinasi, bersama dengan penyakit tidak menular (PTM) dini lainnya.

Namun, penelitian terbaru mengklaim bahwa laporan mengenai efek samping jumlahnya rendah.

Menurut WHO, lebih dari 850 juta kasus dan lebih dari 6,6 juta kematian akibat Covid di seluruh dunia. Saat ini, tingkat kematian telah berkurang karena penurunan patogenisitas varian SARS-CoV-2 baru. Tetapi, faktor utama dalam penurunan tingkat kematian adalah pemberian lebih dari 12,8 miliar dosis vaksin di seluruh dunia.

Menurut sebuah makalah dalam jurnal ilmiah akses terbuka MDPI, komunitas ilmiah harus menyelidiki seluruh spektrum komplikasi akibat vaksin Covid-19. Sehingga dapat menentukan langkah-langkah keamanan, dan vaksin saat ini dapat  melalui proses rekayasa ulang untuk menghindari atau meminimalkan efek sampingnya.

“Kami menjelaskan secara mendalam efek samping yang parah untuk gangguan metabolisme, mental, dan neurologis prematur; penyakit kardiovaskular, ginjal, dan autoimun, serta masalah kesehatan reproduksi yang terdeteksi setelah vaksinasi Covid-19 dan apakah ini bersifat kausal atau insidental,” tulis para peneliti seperti melansir dari Times Now News, Rabu (25/1/2023).

Baca juga: Konon Atas Perintah Investor, Alphabet Induk Google PHK 12.000 Karyawan

Pertimbangan Efek Samping Vaksin

Bagaimanapun, kata peneliti, vaksinasi telah memberikan manfaat lebih besar daripada efek sampingnya. Namun, kondisi yang sudah ada sebelumnya pada individu yang tervaksi perlu mendapat perhitungan dalam pencegahan dan pengobatan efek samping.

Diabetes dan Covid-19 memiliki hubungan dua arah. Selain menyebabkan timbulnya diabetes baru atau memperburuk yang sudah ada sebelumnya, diabetes dan hiperglikemia terkait dengan prognosis yang lebih buruk pada pasien Covid-19.

Namun, meskipun kemungkinan hiperglikemia parah sangat jarang terjadi pada penerima vaksin Covid-19, sangat penting bagi dokter untuk mewaspadai efek samping ini dan mengantisipasi hiperglikemia parah pada individu yang menunjukkan gejala pasca-vaksinasi seperti buang air kecil berlebihan, rasa haus yang berlebihan, masalah penglihatan, dan kelelahan.

Dalam konteks penyakit kardiovaskular (CVD), karena hubungan sebab akibat belum dapat terbukti antara vaksinasi Covid-19 dan timbulnya hipertensi. Pasien dengan krisis hipertensi jarang membutuhkan rawat inap, vaksinasi Covid-19 menunjukkan manfaat yang besar dari pada risikonya.

 

 

“Mengenai aritmia, meskipun kasus aritmia ventrikel paroksismal dilaporkan untuk vaksin BNT162b2, tidak ada hubungan sebab akibat yang ditemukan,” kata para peneliti.

Selain itu, paparan Covid-19 menghadirkan risiko yang jauh lebih tinggi untuk mengembangkan aritmia. Di sisi lain, tren miokarditis terkait vaksin Covid-19 sebanding dengan infeksi virus lainnya, dengan prevalensi yang lebih besar di kalangan remaja dan pria dewasa muda.

Terutama, risiko miokarditis dan rawat inap pada kelompok individu yang mendapat vaksin ini lebih rendah berbanding dengan pasien Covid-19 yang tidak mendapat vaksin, kata makalah tersebut.

Mengenai gangguan neurologis, vaksinasi massal telah mengkonfirmasi bahwa risiko terkena komplikasi neurologis yang parah. Resiko tersebut jauh lebih rendah untuk individu yang mendapat vaksin Covid-19 dari pada individu yang positif Covid-19.

Kabari99-Aliya-Yogyakarta

last post

Back to top button